Rudi Santosa
Rudi Santosa, remaja asli Desa Kumendung, Kecamatan Kota Rembang yang mengenakan kostum bernomor punggung 99 itu tampil menawan, meski tak mampu menciptakan gol. Wajar bila pada Minggu (8/5) malam, hampir setiap rumah di Desa Kumendung menyaksikan aksi Rudi 'Charly' melalui siaran langsung sebuah stasiun televisi swasta.
Sementara, dalam pertandingan itu, Rafii, remaja asal Dusun Pentil Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori tak dipasang dalam skuad yang dibesut Pelatih Didik Ludianto.
Namun, saat dihubungi suararembang.com melalui telepon selulernya, Senin (9/5), Rudi Santosa dan Rafii menyatakan belum berpikir akan merumput untuk membela PSIR Rembang menyusul sejumlah rekannya yang kini memperkuat tim PSIR senior, seperti Edi Santosa, Heru Wibowo, dan Yoni Ustaf.
"Kami akan berpikir akan merumput ke mana setelah ini. Soal kemungkinan merumput dan membela PSIR, kami akan berpikir dulu. Kami harus memperkaya pengalaman sebelum mempersembahkan yang terbaik untuk Rembang," kata Rudi Santosa.
Hal yang sama dikemukakan Rafii. "Rabu (11/5) ini, saya pulang ke Rembang. Saya berencana untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama Pengcab PSSI Rembang, meski hanya untuk mengisi masa jeda," katanya tanpa menyebutkan tim mana yang akan dibelanya.
Pengamat Sepak Bola Kabupaten Rembang, Masrukin mengatakan pemerintah kabupaten ini harus lebih memperhatikan keberadaan para pemain asal Rembang.
"Perhatian Pemkab Rembang sangat diperlukan agar para pemain atau bibit-bit terbaik dari kabupaten ini tidak tumbuh di 'sawah' orang lain. Dan jangan sampai mereka lebih memilih membela tim dari kota/kabupaten lain, sementara tanah kelahirannya lebih membutuhkan, hanya gara-gara tidak adanya perhatian di sini," katanya menandaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar