Jumat, 20 Mei 2011

Jejak Astronomis di Borobudur

Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang mengagumkan. Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan alias astronomi.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/05/27/1635162620X310.jpg

Penelitian selama 2,5 tahun yang dilakukan Tim Arkeoastronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung, menunjukkan, stupa utama candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari. Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi di tingkat 10 (tertinggi).

Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8, dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6.

Jumlah stupa terawang pada tingkat 7, 8, dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa. Jarak antarstupa diketahui tidak persis sama. Pengaturan jumlah dan jarak antarstupa diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.

"Jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa)," kata Ketua Tim Arkeoastronomi ITB Irma Indriana Hariawang.

Tim beranggotakan satu dosen dan empat mahasiswa Astronomi ITB, satu mahasiswa Matematika ITB, dan seorang peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Temuan mereka dimuat dalam prosiding 7 International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, pada September 2010.

Sumber : sains.kompas.com

PSSI Rembang Gelar Kompetisi Antar-SSB


Rembang Kota - Pengurus Cabang PSSI Kabupaten Rembang akhirnya menggelar kompetisi sepak bola antar-sekolah sepak bola (SSB) kelompok umur 12 tahun atau U-12 mulai Jumat (20/5) hingga Minggu (22/5) di Stadion Krida Rembang.

Ketua Pengcab PSSI Kabupaten Rembang, Maliki Nuruddin di Rembang, Jumat (20/5) mengatakan kompetisi sepak bola U-12 tersebut digelar untuk mencari dan mengasah bibit-bibit baru pesepak bola di kabupaten itu.

"Kami sangat berambisi untuk membina bibit pesepak bola sejak dini. Pembinaan akan kami lakukan pada setiap jenjang atau kelompok umur secara berkelanjutan," kata Maliki.

Ia menyebutkan, kompetisi antar-SSB tersebut diikuti sebanyak 19 SSB di wilayah Kabupaten Rembang. "Setelah kompetisi U-12 ini, kami akan menggelar pula kompetisi sepak bola U-15. Rencananya akan kami putar pada 27 Mei 2011," katanya.

Benarkah Bentuk Semesta Seperti Terompet yang Akan Ditiup Sebagai Sangkakala Saat Kiamat

“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung. Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Isrofil itu?

Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.

Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Lihat gambar bentuk alam semesta dibawah ini:





Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.

Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”

Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”

Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”

Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”

Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, lalu sebesar apa si peniupnya dan lebih dashsyat lagi, bagaimana dengan Sang Penciptanya? Allahu Akbar!

Wallahua'lam Bisshowa.

Probolinggo, ada ketela mirip monyet


PROBOLINGGO- Ketela pihon atau singkong rambat berbobot 8 kilogram ditemukan warga di halaman rumah susun di Kota Probolinggo, Jawa Timur.

Selain ukurannya yang besar, ketela itu menarik perhatian warga sekitar karena menyerupai monyet.

Ketela rambat ini pertama kali ditemukan Bambang (45), warga Jobohan, Kecamatan Mayangan, Probolinggo, beberapa waktu lalu. Ketela ditemukan Bambang saat dia membersihkan rumput di semak-semak dekat area rumah susun sederhana sewa (Rusunawa).

Bambang terheran saat melihat sebuah daun yang merambat layaknya ketela pohon. Dia pun mencoba mencabutnya, namun karena terlalu berat, tanah tempat tumbuh ketela dikeruknya.

Setelah tanah dikeruk, bapak tiga anak itu merasa kaget karena di bawah akar ada sebuah kepala yang mirip kera.

Merasa kaget, Bambang mengurungkan niat untuk mencabutnya. Ketika diamati lebih dekat ternyata sebuah ketela rambat raksasa. Hanya saja bentuknya menyerupai kera.

Penemuan ketela tersebut menyebar dari mulut ke mulut warga penghuni rusunawa sehingga menjadi tontonan.

Bambang mengaku belum berniat untuk merebusnya, karena banyak warga yang penasaran ingin melihatnya.

PSIR, Denda Kartu Capai Rp150 Juta


Rembang - Pengurus PSIR Rembang menyatakan sebesar lebih dari Rp150 juta dana tim dihabiskan untuk membayar denda pemain akibat hukuman kartu kuning dan kartu merah selama kompetisi Divisi Utama Liga Ti Phone 2010/2011.

Bendahara PSIR Rembang, Abdullah Zawawi di Rembang, Rabu (11/5) mengatakan jumlah denda akibat hukuman katu kuning dan kartu merah itu jauh lebih banyak dibandingkan pada musim kompetisi 2009/2010 lalu yang hanya Rp20-an juta.

"Setiap denda atas kartu yang diterima pemain pada sebuah pertandingan harus dibayar sebelum pertandingan berikutnya dilaksanakan. Apabila denda itu belum dibayar dan ternyata pemain yang menerima kartu dimainkan, maka pertandingan dianggap tidak sah," kata Zawawi.

Dijelakan, tagihan atas denda itu dikirimkan melalui faksimili setelah pertandingan dilakukan. "Musim ini jumlah denda karena kartu kuning dan merah mencapai lebih dari Rp150 juta. Musim lalu, hanya Rp20 juta. Denda tidak dibayar pemain, tetapi manajemen atau pengurus," katanya.

Ditambahkannya, kenaikan denda itu belum tentu menunjukkan permainan PSIR semakin penuh dengan tampilan 'kasar'. "Sebab, ada faktor nonteknis juga," katanya menandaskan.

Pada musim kompetisi Divisi Utama 2010/2011, PSIR mengantongi sedikitnya lima kartu merah dan salah satunya diterima di kandang sendiri. Selain itu, PSIR juga mengantongi puluhan kartu kuning.

Berdasarkan aturan, katanya, bagi pemain yang mendapatkan akumulasi dua kartu kuning dikenakan denda Rp1 juta. Sementara, pemain yang mendapatkan kartu merah (tidak langsung) dikenakan denda Rp2 juta. "Jika ada seorang pemain dalam sebuah laga mendapatkan kartu merah langsung dikenakan denda Rp3 juta," kata Zawawi menambahkan.

Menurut Zawawi, pengeluaran untuk pembayaran denda ini akan turut dilaporkan dalam pertanggungjawaban anggaran yang akan diselesaikan dalam pekan ini.

"Anggaran Rp7 miliar itu tidak kurang dan tidak sisa," katanya.

Kamis, 19 Mei 2011

Siswa SMA Lulus UN, Kondom Laku Keras


JAKARTA – Siswa kelas tiga SMA saat ini tengah bergembira menyusul telah diumumkannya hasil ujian nasional. Sederet acara pun dilakukan para siswa, baik secara positif hingga yang mengarah ke hal-hal negatif.

Namun, ada fenomena lain dibalik berita kelulusan para tunas bangsa tersebut. Dimana, penjualan alat kontrasepsi jenis kondom meningkat tajam di pasaran. Ironisnya, beberapa pembelinya adalah siswa SMA.

Berdasarkan penelusuran okezone ke sejumlah apotik dan minimarket di beberapa kawasan Jakarta, penjualan kondom memang lebih laris dari biasanya. Hal ini terjadi pada pekan ini dimana bertepatan dengan berita kelulusan siswa SMA.

“Memang pembelinya meningkat. Bahkan, banyak pembeli yang masih pelajar SMA. Mungkin mereka baru lulus sekolah,” ujar seorang penjaga apotik di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, yang enggan disebutkan namanya.

Hal senada diakui seorang karyawati minimarket di bilangan Sawah Besar. “Iya banyak ABG yang beli (kondom),” katanya sambil malu-malu dan menghindari percakapan.

Menanggapi fenomena ini, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan, tindakan melenceng para siswa tersebut sangat tidak edukatif karena tidak pernah diajarkan pihak sekolah. Karena itu, jika siswa kedapatan melakukan pesta seks bebas, pihaknya akan mendatangi sekolah yang bersangkutan.

“Pihak sekolah nanti bisa melaporkan kepada orangtua-nya. Karena ini juga sudah menjadi tanggungjawab orangtua. Dan bisa juga memberitahukan ke pihak keamanan karena itu merupakan ketertiban lingkungan,” tukasnya saat dikonfirmasi.